![]() |
Jakarta, Info Breaking News – Dari 157 korban tewas akibat jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines, Minggu (10/3/2019) kemarin, satu di antaranya ialah seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Harina Hafitz.
Harina diketahui adalah seorang staf dari World Food Programmes (WFP), organisasi PBB yang bergerak dalam bidang ketahanan pangan dan kelaparan.
David Beasley, direktur eksekutif WFP, mengungkapkan belasungkawa dan dukacita yang mendalam atas insiden yang menewaskan ratusan jiwa tersebut, termasuk tujuh staf WFP dari berbagai belahan dunia.
"Hari ini adalah hari tersedih untuk saya sebagai direktur eksekutif...Semua keluarga korban telah dikabari dan kami menawarkan dukungan dan konseling untuk membantu mereka..Saya akan pergi ke Addis Ababa untuk membantu kolega kami," ungkap Besley melalui sebuah keterangan resmi, Senin (11/3/2019).
Selain Harina, staf WFP lain yang turut menjadi korban ialah Ekta Adhikari dari Nepal, Maria Pilar Buzzetti dan Virginia Chimenti dari Italia, Zhen-Zhen Huang dari Tiongkok, Michael Ryan dari Irlandia, dan Djordje Vdovic dari Serbia.
"Mari kita mengenang mereka sebagai orang-orang yang rela berkorban, bekerja jauh dari keluarga dan kerabat demi menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik. itu adalah panggilan bagi mereka, dan semua keluarga besar WFP. Kami juga turut berdukacita atas meninggalnya staf PBB yang lain dalam kecelakaan itu," kata David Beasley.
Lebih lanjut, Sekjen PBB Antonio Guterres, wakil sekjen Amina Mohammed, direktur eksekutif Unicef Henrietta Fore dan komisioner UNHCR Filippo Grandi juga mengucapkan belasungkawa. Sebanyak 19 orang staf PBB dari berbagai agensi meninggal dalam insiden tersebut.
Sebelumnya, Pesawat Ethiopian Airlines dilaporkan jatuh enam menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Bole, Addis Ababa, Ethiopia. Pesawat Boeing 737 bernomor ET 302 tersebut dijadwalkan terbang menuju Nairobi, Kenya. Pesawat mengangkut 149 penumpang dan membawa delapan orang awak pesawat. ***Nadya