SBOBET ~ AS Roma menjamu Juventus pada giornata 36 Serie A 2016-2017. Magnet utama partai di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (14/5/2017) atau Senin (15/5/2017) dini hari WIB, adalah penentuan scudetto bagi Juventus. Namun ternyata ada bahaya mengancam tuan rumah, yang membuat laga kali ini justru teramat penting dari sekadar status juara tim tamu.
AS Roma mendapat dua tekanan sekaligus kala bersua Juventus. Mereka terjepit di antara dua fakta. Partai ini menjadi penentuan nasib mereka, apakah akan melihat sang musuh berpesta atau memperpanjang masa persaingan dengan Juventus. Pada sisi lain, AS Roma dalam bahaya, karena posisi mereka terancam Napoli.
Saat ini AS Roma berada di posisi kedua klasemen sementara Liga Italia Serie A dengan koleksi 78 poin. Mereka tertinggal tujuh angka dari sang pemuncak, sekaligus kandidat peraih scudetto musim ini, Juventus.
Tak hanya itu, jika meraih hasil seri atau kalah, AS Roma mendapat ancaman besar dari Napoli. AS Roma berselisih satu poin dari Napoli, yang berada di peringkat ketiga dengan 77 angka.
Posisi runner-up menjadi strategis, karena mendapat jatah langsung beraksi di fase grup Liga Champions 2017-2018. Walhasil, persaingan AS Roma dan Napoli bakal menjadi bumbu panas lain di antara laga versus Juventus.
Bagi AS Roma, laga kali ini menjadi modal berharga sebelum mereka besua Chievo dan Genoa, pada dua partai terakhir. Jadwal tersebut cukup menguntungkan, karena Napoli harus bersua dua tim kuat, yakni Fiorentina dan Sampdoria.
Pelatih AS Roma, Luciano Spalletti menyebut, titik konsentrasi timnya adalah memikirkan diri sendiri, bukan lagi Juventus. Bagi mereka, posisi di klasemen sangat penting. Walhasil, kemenangan kontra Juventus menjadi tuntutan utama Romanisti.
"Saya sadar dengan tekanan dari Romanisti. Pikiran kami terbelah, namun sebenarnya fokus pada satu hal, yakni kemenangan kontra Juventus. Mungkin kami tak bisa menahan mereka menjadi jawara musim ini, tapi setidaknya tak ada pesta di Olimpico. Sekarang, fokus kami adalah menaklukkan Juventus guna menjauh dari jangkauan Napoli," beber Luciano Spalletti, di Gazzetta.it, Sabtu (13/5/2017).
I Giallorossi, julukan AS Roma, menjamu Juventus dengan bekal positif. Mereka bersua Juventus usai menekuk AC Milan dengan skor 4-1 di San Siro. Hal itu menunjukkan kapabilitas AS Roma guna menekuk tim kuat.
"Kemenangan atas AC Milan membuat kami semakin percaya diri. Kami bisa menangani tim besar, dan Juventus datang untuk kami taklukkan. Ada tekanan dari Romanisti, tapi itu positif bagi tim," sebut Daniele De Rossi, pemain multifungsi AS Roma.
Sayang, ambisi AS Roma tak sejalan dengan kekuatan tim. Setidaknya, Luciano Spalletti harus kehilangan bomber sekaligus top skorer sementara Serie A, Edin Dzeko. Walhasil, Diego Perotti bakal didorong ke depan, menemani Stephan El Shaarawy.
AS Roma juga tak diperkuat gelandang Kevin Strootman dan kebugaran Radja Nainggolan masih dipertanyakan. Tak heran jika minus beberapa kekuatan tersebut, AS Roma bakal kesulitan menembus pertahanan Juventus.
Kondisi AS Roma semakin berbahaya, karena tim tamu membawa skuat terbaik. Pelatih Massimiliano Allegri mengaku tak ingin menunda pesta juara. Maklum, setelah memastikan gelar juara, sang allenatore ingin anak asuhnya berkonsentrasi pada final Liga Champions kontra Real Madrid, awal bulan depan.
Tak heran jika Allegri kemungkinan bakal memasang tridente Paulo Dybala, Mario Mandzukic dan Gonzalo Higuain, sejak awal. Begitu juga dengan Juan Cuadrado dan Miralem Pjanic, meski Juventus tak menggunakan jasa Claudio Marchisio.
Perubahan Juventus ada di lini belakang. Duo Andrea Barzagli dan Giorgio Chiellini bakal rehat sejenak, dan memberi kesempatan kepada Medhi Benatia serta Lichsteiner.
Kapten AS Roma, Francesco Totti mengakui timnya bakal menghadapi persaingan ketat di lapangan. ia berharap lini depan timnya bisa bermain agresif, dan bisa menekuk Juventus. "Semua yang saya tahu adalah Juventus datang ke Roma pada hari Minggu dan saya hanya berpikir tentang itu, karena kami akan berjuang hingga akhir kompetisi," tegas Totti, di situs resmi klub.
Modal AS Roma menekuk Juventus terbilang bagus. Statistik menunjukkan, Juventus hanya sekali menang pada enam kunjungan terakhir ke markas AS Roma. Kemenangan tersebut terjadi pada Mei 2014 dengan skor 1-0. Setelah itu, Juventus sekali seri dan tiga kekalahan.
Uniknya, AS Roma dan Juventus hanya dua kali bertemu setelah pekan ke-35, yakni musim 1948-1949 (giornata 36) dan 2013-2014 (giornata 37). Hasilnya, Juventus menang pada dua pertemuan tersebut.
"Kami sangat berpengalaman pada periode seperti ini, dan berharap seluruh tim menikmati pertandingan, tanpa ada tekanan. Kami memiliki kesempatan guna memastikan scudetto. JIka kami bermain bagus, kami akan meraih itu secepatnya sehingga tim bisa berkonsentrasi pada target berikutnya," tegas arsitek Juventus, Allegri.
Data dan Fakta Kedua TIM :
– Juventus telah memenangkan lima dari tujuh pertemuan terakhir mereka di Serie A kontra Roma, dengan sisanya berakhir dengan sekali imbang dan sekali kalah. – Di sisi lain, Roma baru kalah sekali dalam lima laga kandang terakhir mereka kontra Juventus di Serie A, sisanya berakhir dengan dua kemenangan dan dua kali imbang. – Roma hanya mengoleksi satu poin dari dua laga kandang terakhir mereka di Serie A, terakhir kali mereka tanpa kemenangan dalam tiga laga kandang beruntun, terjadi pada Maret 2015. – Juventus tertahan imbang dalam dua laga terakhir mereka di liga, terakhir kali mereka tertahan imbang di tiga laga beruntun terjadi pada Maret 2012 lalu. – Juventus saat ini belum terkalahkan dalam 16 laga di semua kompetisi, dengan mencatat 12 kemenangan dan sisanya berakhir imbang. – Dari 17 laga tandang musim ini, Juventus sudah menelan empat kekalahan, tiga kali imbang dan 10 kali menang. – Gol Stephan El Shaarawy kontra Milan merupakan gol ke-10 Roma dari pemain pengganti sejauh musim ini, merupakan rekor terbanyak di Serie A musim ini. – Edin Dzeko telah mencetak 27 gol di semua ajang Serie A musim ini, hanya satu gol dari jumlah gol tersebut berasal dari titik putih. – Sejak musim 1994/1995 hanya dua orang pemain yang mampu mencetak paling sedikit 26 gol termasuk gol-gol penalti dalam satu musim Serie A, mereka adalah Luca Toni di musim 2005/06 dan Gonzalo Higuain di musim 2015/16. – Edin Dzeko (enam gol) dan Gonzalo Higuain (lima gol) telah mencetak gol paling banyak dalam 15 menit pembuka di setiap laga Serie A musim ini. – Dengan satu gol lagi, Higuain akan menjadi pemain pertama Juventus yang mengantongi lebih dari 25 gol dalam satu musim Serie A sejak Omar Sivori pada musim 1960/61. – Roma masih tidak bisa memainkan Alessandro Florenzi, Edin Dzeko dan Radja Nainggolan yang harus menjalani pemulihan cedera. Sementara Strootman tidak bisa bermain karena akumulasi kartu kuning. – Juventus juga harus kehilangan Marko Pjaca, Daniele Rugani dan Sami Khedira yang masih mengalami cedera dan belum sembuh.
Head to Head Kedua TIM :
17/12/2016 Juventus 1 - 0 AS Roma (Serie A)
24/1/2016 Juventus 1 - 0 AS Roma (Serie A)
30/8/2015 AS Roma 2 - 1 Juventus (Serie A)
2/3/2015 AS Roma 1 - 1 Juventus (Serie A)
5/10/2014 Juventus 3 - 2 AS Roma (Serie A)
11/5/2014 AS Roma 0 - 1 Juventus (Serie A)
Lima Pertandingan Terakhir AS Roma :
9/4/2017 Bologna 0 - 3 AS Roma (Serie A)
15/4/2017 AS Roma 1 - 1 Atalanta (Serie A)
25/4/2017 Pescara 1 - 4 ASRoma (Serie A)
30/4/2017 AS Roma 1 - 3 Lazio (Serie A)
8/5/2017 AC Milan 1 - 4 AS Roma (Serie A)
Lima Pertandingan Terakhir Juventus :
24/4/2017 Juventus 4 - 0 Genoa (Serie A)
29/4/2017 Atalanta 2 - 2 Juventus (Serie A)
4/5/2017 AS Monaco 0 - 2 Juventus (Liga Champions)
7/5/2017 Juventus 1 - 1 Torino (Serie A)
10/5/2017 Juventus 2 - 1 AS Monaco (Serie A) Perkiraan Susunan Pemain ;
AS Roma : W. Szczesny, A. Rudiger, K. Manolas, F. Fazio, Juan Jesus, K. Strootman, D. De Rossi, Mohamed Salah, R. Nainggolan, S. El Shaarawy, E. Dzeko Pelatih : Luciano Spalletti
Juventus : G. Buffon, Medhi Benatia, Lichsteiner, L. Bonucci, Dani Alves, S. Khedira, M. Pjanic, M. Mandzukic, P. Dybala, J. Cuadrado, G. Higuain Pelatih : Massimiliano Allegri