MATARAM,Sasambonews.com,- Bakal Calon Gubernur NTB H.Muh.Rusni didampingi Istri ,Kamis kemarin secara resmi mendaftar melalui Partai Amanat Nasional (PAN) dan menyatakan keseriusannya maju pada Pilgub NTB 2018 melalui partai poros tengah.
HR nama akrab Bacagub ini menyebutkan bahwa dirinya memilih tidak menggunakan baliho ,karena akan menghabiskan uang yang banyak. Menurutnya lebih baik uang tersebut dibagikan kepada lansia dan anak yatim."Kalau tanya serius super serius,
Terlalu dini pakai baliho, Khawatir baliho hanya umurnya enam bulan, mengotori kota dan kabupaten harganya tinggi. Lebih baik uang itu kita sumbang kepada lansia dan yatim piatu. Kita bukan janji tapi bukti,"terangnya.
Selain itu HR mengaku sedang menggencarkan sosialiasi ke seluruh kampung mengenai koperasi Syariah, sebagai bentuk kepedulian dirinya kepada ekonomi umat."Kami terus Sosialisasi koperasi Syariah. Telah terbentuk 110 pengurus di tingkat kabupaten, 116 kecamatan. Kami nanti sore membuka bimtek di kota Mataram pesertanya 457 orang untuk kompetensi Syariah,"terangnya.
HR juga menyebutkan telah mendaftar di empat partai poros tengah dan menyakini dengan hasil survey yang dimilikinya sekarang bisa menjadi calon gubernur."PPP,PKB dan PAN, Hanura poros tengah sudah kita daftar.Elektabilitas di survey Indobarometer menempatkan saya urutan pertama,"pungkasnya.
Dia juga akan berkomunikasi dengan partai poros tengah di pusat selain di daerah ,karena ini bagian dari ikhtiarnya."Dengan pusat kita komunikasi juga,"ungkapnya.
Mengenai sosok pendamping ,HR mengakui telah menjajaki beberapa nama diantaranya Wagub NTB ,Bupati Bima dan Rektor UBS." Kita sudah jajaki pak Amin, tidak menawarkan satu nomor dua, Bupati Bima ibu Dinda, dan rektor UBS (Universitas Bima Sakti) bapak Sukrin,"pungkasnya.
HR mengkritik calon Gubernur yang maju pada Pilgub NTB 2018 yang masih mengemban jabatan politik sebagai Bupati atau walikota . Karena bila mereka tak terpilih tetap bisa menjabat lagi."Yang aktif walikota dan bupati, mereka nekat maju kalau tidak lolos tetap jadi. Tidak korupsi tapi kolusi dengan jabatannya ,"pungkasnya.
Ia juga mengkritik bahwa posisi IPM NTB selalu bertengger di posisi 32 dan tidak pernah meningkat." IPM kita tidak pernah meningkat ,bertengger di 32. Tidak pernah di peringkat 22,"tandasnya.
Tingkat PAD juga tidak pernah berhasil dilakukan oleh daerah , atau dia memberikan singkatan PAD (perusak asli daerah )." Tingkatkan PAD, belum ada yang berhasil. Sekarang kita saya sebut gunakan Perusak aturan daerah (PAD) pertama ,dan penghasilan asli dompet (PAD) ini ke dua penyebabnya, dan kita akan beri solusi PAD ke tiga kita tingkatkan agama , ekonomi,dan sosial politik dan kesejahteraan masyarakat."tutupnya.Ipr