Ilustrasi: net |
Tofik mengatakan, pihaknya masih mendalami secara pasti penyebab carok massal yang melibatkan lima orang itu dan tiga di antaranya tewas di tempat kejadian. Namun, menurut kabar yang berkembang di masyarakat penyebab carok karena isu santet.
Ketiga korban tewas masing-masing bernama Saliman (45), Mustofa (55), dan Sitina (57), sedangkan dua lainnya mengalami luka, yakni Mohammad Habibi dan Abdur Rahman dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sampang, Pulau Madura.
"Kabarnya soal santet. Tapi kepastiannya masih kami selidiki lebih lanjut," kata Kapolsek Ketapang AKP Aries Dwiyanto, seperti diberitakan Antara.
Sejumlah barang bukti disita petugas, antara lain sebilah celurit, sarung pengaman celurit 3 buah, pakaian korban, dan potongan tubuh korban tewas di lokasi carok massal itu.
Kasus carok massal di Kabupaten Sampang merupakan kali kedua di Pulau Madura. Kasus serupa terjadi di Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan pada 2006 karena sengketa tanah. Kala itu tujuh orang tewas, dan sembilan lainnya luka-luka.
Selain menerjunkan personel gabungan, Tofik menambahkan, Polres juga melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di wilayah itu, guna meredam situasi yang kian memanas. (Red | Antara | Rimanews)