Pasa Sengkol Aman dari Bahan Berbahaya


LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,-  Sebagai salah satu pasar yang berada dalam kawasan KEK Mandalika, Pasar Sengkol Kecamatan Pujut Loteng akan dijadikan pasar aman dari bahan berbahaya. Hal ini dimaksudkan, agar kualitas bahan konsumsi agar tetap sehat dan bebas dari bahan-bahan berbahaya.

Sedangkan, program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya ini merupakan  implementasi dari Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen yang menyebutkan bahwa konsumen berhak atas terwujudnya pasar yang aman dari bahan-bahan berbahaya. Apalagi, ini pasar Sengkol masih dalam kawasan KEK Mandalika. "Kalau pasar sudah aman dari bahan berbahaya, pasti akan banyak para wisatawan maupun masyarakat lainnya untuk datang berbelanja," terang Pengawas BPOM NTB, Abdillah Wibsono didampingi rekannya, Baiq Suriati.

Sehingga, untuk mewujudkan agar pasar Sengkol itu menjadi pasar aman dari bahan berbahaya, diperlukan kerjasama yang baik dengan semua lintas sektor, termasuk dengan Bappeda, Dinas PUPR, Dinas LH dan Kebersihan, Dinas Kesehatan dan yang lainnya. "Untuk mewujudkan semua itu, diperlukan duduk bareng untuk membahas semua persoalan yang ada di pasar Sengkol. Sehingga dengan begitu, pasar Sengkol bisa menjadi pasar aman dari bahan berbahaya," terangnya.

Dengan demikian, pihak berencana akan menggelar sosialisasi tentang pasar aman dari bahan berbahaya. Dalam kegiatang itulah, semua lintas sektor terkait akan diundang untuk membahas semua persoalan tentang pasar aman tersebut. Bahkan, yang akan datang dalam kegiatan itu dari BPOM pusat. "Kegiatan akan dilakukan tanggal 23 Maret 2017 di Hotel D Max," tungkasnya.
Sementara, Camat Pujut L Sungkul mendukung sepenuhnya Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya itu. Apalagi, penunjukan pasar Sengkol menjadi pasar aman dari bahan berbahaya merupakan suatu kepercayaan yang harus di jawab dengan menyukseskan program tersebut. "Kami siap untuk mendukung program tersebut," katanya.

Namun, ada satu yang masih menjadi perhatian di pasar Sengkol itu yakni persoalan sampah. Dimana, di pasar Sengkol itu setiap hari meninggalkan sampah sekitar 5 kuintal. Dan sampai saat ini belum ada solusi untuk mengatasi tumpukan sampah itu. "Kita berharap persoalan sampah itu juga harus menjadi perhatian. Karena kalau itu belum diselesaikan, bagaimana bisa akan dijadikan pasar aman, kalau persoalan sampah belum selesai. Walaupun dalam persoalan bebas dari bahan berbahaya sudah bisa teratasi," terangnya.

Untuk itulah lanjutnya, mari kita bersama-sama selesaikan persoalan sampah tersebut atau setidaknya memberikan fasilitas pendukung untuk dikelola langsung oleh pemerintah kecamatan. "Memang dua kali dalam seminggu, kami harus turun membersihkan sampah yang berserakan hingga badan jalan itu dengan meminta bantuan dari anggota Satpol PP yang bertugas di desa," tungkasnya. |dk

Subscribe to receive free email updates: