Sadisnya, prosesi kejadian bunuh diri itu disyuting langsung oleh HP sipelaku dan langsung di siarkan secara otomatis, sebagai bentuk protes mendalam sekaligus juga dimaksudkan Indra untuk membuktikan cinta matinya terhadap sang isteri yang bikin Indra tiap hari menderita batin karena dibakar rasa cemburu butanya.
Kepala Polisi Sektor Jagakarsa Komisaris Polisi Prayitno dalam keterangannya menuturkan, korban sempat cekcok dengan istrinya pada dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat 17 Maret 2017. Kemudian, permasalahan mereka diselesaikan di rumah ketua rukun tetangga (RT).
sekira pukul 10.00 WIB korban melakukan aksi bunuh diri yang direkam melalui aplikasi live streaming Facebook. Dalam video tersebut korban sempat mengucapkan kata-kata terakhir.
Lalu, sekitar pukul 13.30 WIB anak korban menemui ketua RT mengajak ke rumah korban dan saat itu korban ditemukan telah tewas. Korban bunuh diri menggunakan tali tambang yang digantungkannya diatas plapon rumah.
"Anak korban menemui ketua RT mengajak ke rumah korban namun sesampainya didalam rumah korban saksi melihat korban sudah dalam posisi tergantung menggunakan tali tambang warna biru yang diikat dikayu plapon," ujarnya.
Aksi bunuh diri ini sempat menjadi perbincangan publik, karena sebelum bunuh diri korban meninggalkan pesan terakhir. Dalam video live pertama yang berdurasi satu menit lima detik korban mengatakan, video aksi bunuh dirinya ini akan langsung dipublikasikan dan video tersebut untuk kenang-kenangan kepada istrinya.
"Mungkin akan gue share langsung, kalau enggak ya untuk video kenang-kenangan isteri gue saja," kata Indra dalam pesan terakhirnya,lalu menggantung diri hingga nyawanya meregang.*** Ira Maya.