LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Untuk memaksimalkan kinerja seluruh pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, pegawaisukarela terancam dubuang. Karena, jumlah pegawai di RSUD kini sudah terlalu gemuk, sebanyak 700 pegawai, baik PNS, kontrak dan sukarela.
Secara idealnya, RSUD hanya membutuhkan 300 sampai 400 pegawai. "Kita berharap sebenarnya tidak ada pegawai sukarela. Apalagi, pegawai sukarela sudah mencapai 219 orang," kata Direktur RSUD Praya, dr Muzakir Langkir, (17/1).
Lanjut Langkir, sebenarnya secara ideal, RSUD Praya seharusnya memiliki 300-400 pegawai. Tapi, sekarang sudah membludak. Kontrak saja jumnlahnya sudah mencapai 200 pegawai. Belum PNS sebanyak 326 pegawai. Sehingga, jumlah pegawai di RSDU , baik dari PNS, kontrak dan sukarela sudah sebanyak 700 pegawai, baik dari perawat, dokter dan bagian administrasi. "Memang kita memiliki pegawai sudah membludak. Tapi, mau bagaiamana lagi," ujarnya.
Namun, untuk memaksimalkan sistem di RSUD Praya, mau tidak mau, dr Muzakir Langkir harus melakukan evaluasi. "Tentu kita akan lakukan evaluasi. Namun, menunggu setelah ada pejabat devinitif untuk eselon III dan IV dulu. Baru kita akan lakukan lakukan kajian dan telah untuk melakukan evaluasi terhadap jumlah pegawai yang membludak ini," terangnya.
Tentu nanti kata Langkir dengan sistem apakah melalui seleksi atau melalui pihak ketiga. "Intinya kita akan lakukan evaluasi terhadap jumlah pegawai," tandasnya.
Sementara anggota Komisi IV DPRD Loteng, H Ahmad Supli mengakui, kalau jumlah pegawai di RSUD Praya terlalu gemuk. Sehingga dibutuhkan pengkajian atau evaluasi kembali. "Kalau dilihat dari jumlah yang terlalu gemuk. Perlu dilakukan evaluasi sesuai dengan kebutuhan atau idealnya. Jangan seperti sekarang. Ini terlalu gemuk pegawainya di RSUD Praya," tungkasnya. |dk