PERAWANGPOS -- Untuk mengurangi potensi intoleran antar umat beragama, Menteri Agama, Lukman Hakim, akan melakukan sertifikasi para penceramah agama.
Bisa ditebak, rencana Menag tesebut segera memunculkan polemik dan protes keras di kalangan umat Islam.
Protes keras juga datang dari Pengamat politik, Umar Syadat Hasibuan. Dalam cuitannya Umar mengecam rencana Kemenag itu. "Jangan hanya karena penceramah kritis terhadap kebijakan pemerintah lalu dibikin gini. Aduh makin gak jelas saja," tulis Umar di akun Twitter @Umar_Hasibuan.
Bahkan tegas sekali mantan staf khusus Mendagri Gamawan Fauzi ini menyebut ide itu sangat aneh.
"Ini ide teraneh dan tersinting menurut saya. Membungkam penceramah yang kritis terhadap pemerintah gak gini-gini juga Pak Menag.Teman mas @eae18 makin aneh," tegas @Umar_Hasibuan.
Sebelumnya, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengungkapkan ke publik bahwa Kementeriannya akan merumuskan standar kualifikasi untuk penceramah agama.
"Sekarang Kementerian Agama bekerja keras untuk merumuskan apa kualifikasi atau kompetensi yang diperlukan sebagai standar penceramah itu," kata Lukman (26/01).
Menteri Agama menjelaskan, penceramah baru diakui kualitasnya bila sudah mengantongi standar sertifikasi. Sertifikat itu nantinya akan mengurangi potensi sikap intoleran.
Disamping itu, Menag tidak akan menjadikan MUI sebagai lembaga yang mengeluarkan sertifikat tersebut. Sebagaimana kita tahu ~ saat ini MUI sangat berpihak kepada umat Islam Indonesia ~ maka Menag akan menjadikan lembaga lain yang kompeten untuk mengeluarkan sertifikat itu nantinya.
Sumber : Intelijen