Delapan Puskesmas di Kabupaten Bandung Sediakan VCT Gratis

SJO, KAB.BANDUNG-VCT (Voluntary Counceling Test) merupakan upaya penanggulangan HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome)  dalam bentuk konseling tes sukarela, bagi masyarakat yang merasa  tertular.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung  yang merujuk 8 Puskesmas dalam program ini, yakni Puskesmas Banjaran Kota, Cicalengka, Pasirjambu, Pangalengan, Pacet, bojongsoang, Pangalengan dan Puskesmas Padamukti Solokanjeruk.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Ir. H. Sofian Nataprawira, MP mengungkapkan, selain 8 Puskesmas, pelayanan konseling test HIV juga dilakukan di beberapa Rumah Sakit.

"Terdapat juga rumah sakit (RS) yang melakukan pelayanan konseling test HIV, diantaranya RSUD Soreang, Majalaya, Cicalengka, RS. Al-Ihsan, RS. Sulaiman dan Rumah Sakit AMC Cileunyi," ungkap Sofian.

Sofian menghimbau pada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung agar memanfaatkan program VCT ini, jika ditemukan kondisi yang memungkinkan terjangkitnya seseorang terkena HIV kata Sofian, sebaiknya saling mengingatkan.

"Bisa langsung berkonsultasi atau berobat guna mengurangi sakitnya, dan untuk menghindari virusnya, jaga pergaulan dengan baik"ucap Dia.

Selain program VCT, Pemkab Bandung juga telah menyiapkan Pelayanan Dukungan Validatif (PDP)  untuk mereka yang terkena HIV AIDS kata Sofian. Menurutnya pelayanan atau perawatan paliatif merupakan perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh

"Dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. PDP ini tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya, Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya," imbuhnya.

Sedangkan bagi kalangan pelajar di tingkat SMA/ SMK, lanjut Sofian. Telah dilaksanakan penyuluhan dengan nama ABAT (Aku Bangga Aku Tahu), sebagai upaya penting penanggulangan HIV AIDS di usia remaja.

Menanggapi hal itu, Peringatan Hari AIDS Sedunia yang dihadiri oleh mayoritas anak muda ini. Menurut Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) H. Hendi Ariandi Purwanto, SH harus dikenalkan sejak dini. Ia berharap sosialisasi penanggulangan HIV AIDS terus dilakukan diberbagai kalangan.

"Saya harap pemahaman mengenai pentingnya penanggulangan HIV AIDS terus dilakukan untuk semua kalangan. Kita seharusnya menyadari bahwa HIV ini belum ada obatnya. Jadi mari bersama-sama kita sosialisasikan penanggulangannya,"ungkap Hendi.

Hendi mengungkapkan saat ini 73 orang terkena HIV di Kabupaten Bandung. Dan sebagian besar telah dilakukan pengobatan. Menurutnya  dari VCT yang disediakan 8 Puskesmas, Puskesmas Banjaran Kota telah melaksanakan penyuluhan rutin yang disebut Harm Reduction (HR).

"Selain itu, Pemkab juga telah membuka outlet kondom di sejumlah puskesmas dan RS untuk tindakan preventif dari penyebaran HIV tersebut," pungkasnya

Peringatan Hari Aids sedunia yang melibatkan Forum Anak Kabupaten Bandung juga element lainnya, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif  dan efektivitas masyarakat dan pemerintah meningkatkan pemahaman juga penanggulangan HIV AIDS.

Pada kesempatan yang sama, Hendi berpesan pada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV/ AIDS (ODHA). Karena virus ini tidak akan menular secara langsung dengan orang lain, baik melalui jabat tangan atau berpelukan.

"Stop diskriminasi ODHA. Hindari virusnya, bukan orangnya," ucap Hendi.

Bersamaan dengan acara yang mengusung tema "Mari Kita Berubah, Masa Depan Gemilang Tanpa Tertular HIV/ AIDS" ini beberapa simbolis diserahkan. Seperti 10 set KIE KIT, 20 Set IUD KIT, 250 Tablet Android dan 23 Obgyn Bad.(*)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :