Jakarta, infobreakingnews - Publik kembali memberikan apresiasi jempol kepada Polri yang memang sangat diyakini publik akan mampu menangkap komplotan bangsat yang sadis pimpinan penjahat grup 365 resedivis Ramlan Butar Butar dengan para gerombolannya yang terkenal sangat sadis jika sedang beraksi merampok barang mewah hingga menelan korbana tewas sebanyak 5 Orang serta melukai 6 orang lainnya dirumah mewah milik sang arsitek Dodi, di kawasan jalan Pulomas Utara Jakarta Timur.
Hal itu yang membuat aparat tak segan memberikan timah panas ketubuh Ramlan hingga tewas, sementara rekannnya bernama Erwin Situmorang, kini sedang dirawat di RS Polri Keramatjati.
Sepak terjang perampok spesialis perumahan elite, Ramlan Butarbutar alias Porkas, alias Kapten, berakhir di ujung pistol polisi, Rabu (28/12),justru sudah sangat dikenal Kapolri Tito dimasa lalu. Para bangsat sadis ini justru semakin biadab walau sering keluar masuk penjara.
Ramlan yang menjadi otak perampokan di Pulomas, tewas di tangan penyidik Polda Metro Jaya di kawasan Rawalumbu, Bekasi.
"Zaman saya menjabat Kasat Serse Polda Metro dia sudah "main". Sekarang main lagi, padahal sudah tua," kata Tito mengenang tersangka pelaku dalam rilis akhir tahun di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/12) malam.
Menurut Tito, Ramlan dan kelompoknya memang terkenal sadis. Bahkan, Tito berujar, dalam melakukan aksinya Ramlan, punya SOP untuk tidak segan mengikat maupun melakban mulut korbannya.
"Dia memang dikenal dalam kasus curas. Ramlan memang sering beraksi di hari libur. Ramlan berkeliling mencari rumah sepi. Dulu modusnya memang di hari libur mereka "berpatroli". Begitu pagar terbuka mereka langsung masuk," lanjutnya.
Tito mengungkapkan, penangkapan Ramlan dan Erwin Sitomurang--yang disebut Tito sebagai kelompok "Korut"--ini merupakan hasil pengembangan.
Salah satu petunjuknya adalah CCTV di rumah Dodi. "Kan terlihat jelas di CCTV. Sedan putih kelihatan CCTV. Wajah pelaku lebih jelas terlihat. Ramlan itu yang jalannya pincang," sambungnya.
Karena wajah Ramlan di dunia hitam sudah tidak asing, maka polisi pun cepat dan mudah mengenalinya. Ramlan sangat terkenal di kalangan dunia hitam.
Setelah mendapat identitas Ramlan, polisi pun mulai menggerakkan jaringan informasi yang ada. Informan-informan disounding untuk mendapatkan informasi akurat.
Tak lama, setelah mendapatkan informasi keberadaan Ramlan pun diburu. Namun, Ramlan melawan dan tewas setelah kehabisan darah akibat tertembak.
"Dua lagi masih dikejar," tegas Tito. Informasi yang dihimpun dua pelaku lain diduga berinisial YP dan S. Tito mengatakan, sejauh ini motif kelompok Ramlan adalah perampokan.
Namun, untuk pendalaman motif masih digali dari Erwin dan dua pelaku lain jika berhasil ditangkap nanti. "Semoga ditangkap, nanti akan lebih tajam lagi motifnya ke mana," sambungnya.
Hingga berita ini diturunkan, aparat khusus terlatih telah disebar kesegala penjuru terutama kelokasi tertentu tempat persembunyian kedua pelaku lainnya bernama Yus Pane dan si Bodat Sinaga yang masih buron, tapi Polri sangat yakin akan mampu menangkap kedua pelaku lainnya tersebut.
Dipastikan semua aparat hukum terkait nantinya dalam gelar perkara persidangan pelaku sadis itu akan mendapat ganjaran hukum setimpal, yakni mati. *** Mil.