Agenda Terselubung Lebaran Kuda Untuk Melengserkan Pemerintahan Jokowi-JK
Penulis : Alifrurrahman
Masih dalam suasana Lebaran Kuda
Selamat pagi semuanya saudara sebangsa dan setanah air khususnya pasukan kuda dan sapi berdaster.
Bagaimana kabar semua setelah satu harian mengadakan lebaran kuda kemarin ? sehat ? Ada yang kejang-jang ? Ada yang tidak dapat nasi bungkus ? atau sudah sampai di rumah masing-masingkah ?
Semoga pasukan kuda dan sapi berdaster semuanya sampai di tujuan masing dengan selamat juga dengan senyum yang merekah dibibir disambut sanak keluarga
Baiklah pagi ini saya akan memberikan sedikit kuliah pencerahan tentang lebaran kuda kemarin. Lebaran kuda kemarin seharusnya berjalan dengan tertib dan damai dan memang dari jam 07.00 wib pagi sampai jam 17.00 wib masih berjalan dengan damai. jika dari jam 17.00 wib pasukan kuda sudah mulai menunjukkan kebrutalannya memang wajar wong kuda ditunggangin kok. ha ha ha.
Secara pribadi saya mengucapkan terimakasih untuk lembaran yang berujung anarkisme tadi malam. Semakin jelas apa yang menjadi motif dibalik anarkisme tersebut.
Agenda Terselubung Lebaran Kuda Untuk Melengserkan Pemerintahan Jokowi-JK
Agama
Awal mula dari lebaran kuda ini adalah Ahok yang dituh melakukan penistaan Agama
Dalam pengarahannya di depan para pejabat dan Pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Adminstrasi Kepulauan Seribu AHOK sempat mengucapkan : "Bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pake surat almaidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan ga bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, gapapa. Karena ini kan hak pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu ga usah merasa ga enak. Dalam nuraninya ga bisa pilih Ahok"
Bila di telaah lebih lanjut dari pernyataan AHOK tersebut, sesungguhnya AHOK bukan bermaksud menghina ayat Al-Qur'an namun AHOK lebih fokus kepada oknum yang menyalahgunakan ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk kepentingan politik semata. Para oknum yang ditengarai oleh AHOK tersebut memiliki itikad tidak baik sebab mengkait-kaitkan kepercayaan dan keyakinan pada agama tertentu terhadap kebebasan berpolitik bagi semua warga tanpa memandang apapun agama yang dipeluknya.
Mungkin lawan politik AHOK menilai itu adalah sebuah peluang emas untuk menjatuhkan kredibilitas AHOK dengan cara menyebarkan opini yang dipelintir seolah-olah AHOK menghina Ayat Al-Quran. Namun mereka keliru, sebab warga Jakarta sudah cerdas dan tak bisa lagi dipengaruhi dengan isu-isu keagamaan atau SARA semacam itu.
http://ift.tt/2etggIm
Sampai disini jelas ya, bukan hanya itu AHOK sudah meminta maaf kepada umat Islam.
http://ift.tt/2e2GCit
Hukum
AHOK adalah sosok Negarawan sejati. Ia sadar betul akan hukum yang berlaku di Indonesia. Tampa dipanggil oleh pilak kepolisian Dia dengan kesadaranya sendiri mendatangi KABARESKRIM POLRI menjelaskan duduk perkara penistaan Alquran yang dituduhkan oleh pendekar kita suci kepadanya.
http://ift.tt/2elOFZS
Adakah pejabat dan mantan pejabat apalagi mantan sebelah mendatangi Kepolisan ketika tersandung kasus hukum? Adakah si Buny Yani sang pengedit vidoe Ahok sekaligus provokator mendatangi Kepolisian untuk menjelaskan dan mempertanggung jawabkan perbuatannya? Adakah SBY yang mantan presiden selama 10 tahun mendatangi Kepolisian ketika tersandung kasus hukum TPF Munir atau Bank Century ?
Pertanyaan sederhana nya adalah Jika dari tanggal 24/10/2016 semenjak AHOK melapor ke BARESKRIM sampai dengan sekarang belum ada hasil dari kepolisian, Apakah kalian para pasukan kuda dan sapi harus mengatakan polisi tidak bekerja? Apakah pendekar kitab suci harus mengeluarkan ultimatum Adili AHOK?
Apakah para kuda dan sapi berdaster harus mengatakan bahwa presiden menlindungi AHOK?
Tuduhan yang tidak didasari bukti bukan ?
Mengapa pasukan kuda dan sapi berdaster tidak menunggu hasil dari kepolisian sebagai penyidik ?
Sebaiknya sebagai warga negara yang baik, bukankah seharus menunggu hasil pemeriksaan dan penyelidikan dari kepolisian? Jelas sekali bahwa muatan hukum terhadap kasus dugaan penistaan yang dituduhkan ke AHOK adalah lemah karena memang tidak ada disana kalimat penghinaan.
Jika pun ada itu karena dipaksakan itu menjadi penghinaan oleh pasukan berdaster dan pendekar kita suci.
Muatan Politik
Semenjak duat JOKOWI-AHOK menjadi Gubernur DKI Jakarta perlawanan terhadap kedua orang ini tidak pernah berhenti. Khususnya dari lawan-lawan politik dan ormas yang mengatasnamakan Islam.
Semua jurus politik mulai dari SARA, KELURGA, JENIS KELAMIN , JENIS KUDA DAN SAPI dikeluarkan hanya untuk mengalahkan JOKOWI-AHOK.
Apalagi ketika AHOK mejadi Gubernur dan memberantas semua tikus-tikus berdasi yang menggerogoti uang rakyat menambah deretan orang-orang sakit hati yang benci sebenci-bencinya kepada AHOK
Tidak hanya pegawai PEMPROV DKI, DPRD nya juga disikat habis oleh seorang AHOK.
FPI dan MUI yang menjadi "polisi" dalam ke Islaman Indonesia turut membuat suasana gaduh di Negeri ini. Mengeluarkan FATWA HARAM MEMILIH DAN DAN DIPIMPIN OLEH ORANG KAFIR.
Sejak kasus penistaan Agama yang ditujukan kepada AHOK mencuat ke permukaan semua lawan politik Jokowi-Ahok bangkit untuk melawan. Mulai dari Presiden Republik Cinta Ahmad yang Dani , Nenek Suri Ratna Sarung Cap Gajah. Fahri Hamzah yang tidak mewakili Partai tapi bisa jadi Anggota Dhewan dan Fadli Zonkok sejonkok-jongkoknya. semuanya itu adalah bagai mana cara untuk menggagalkan AHOK sebagai CAGUB DKI dan melengserkan Jokowi-JK yang dianggap melindungi AHOK.
Mengapa muatan POLITISNYA lebih kuat dibanding dengan muatan AGAMA ?? Lihat saja seorang Fahri Hamzah anggota DPR mengajak pasukan kuda dan sapi berdaster untuk menginap di gedung parlemen...Gagal paham saya melihat mahluk yang satu ini.
Dalam orasinya, Fahri Hamzah juga memotivasi para demonstran bahwa cara melengserkan Presiden bisa lewat demonstrasi.
"Jatuhkan presiden itu ada dua cara, pertama lewat parlemen ruangan dan kedua lewat parlemen jalanan," kata Fahri. Aneh kan? Katanya menuntut proses hukum, kenapa malah mau menjatuhkan Presiden? Bukan aneh sebenarnya, tujuannya memang seperti itu. ha. ha..ha
http://ift.tt/2exFULZ
Ahhhhh… capek juga memberi mata kuliah ini kepada kalian para pasukan kuda dan sapi berdaster.
Saya sudahi dulu ya… jumat depan kita lanjutkan lagi.
Yang perlu saya tekankan dari media ini adalah marilah kita bersatu, bahu membahu untuk membawa anak negri ini kearah yang lebih baik.
Kau adalah Sahabatku di NKRI ini tanpa aku lihat Agamamu apa dan Ras apa.
Salam
sipecintaperbedaan&perdamaian.
Selengkapnya :
http://ift.tt/2eyxcwW