Berita Metropolitan – Terdapat sebuah peristiwa yang sangat memalukan terjadi di perhelatan cabang polo air putra di PON Jabar 2016 kali ini.
Kerusuhan itu terjadi pada waktu semifinal antara tuan rumah Jabar dengan Sumsel di Kolam Renang Komplek Si Jalak Harupat.
Menurut informasi yang Berita Metropolitan, atlet polo air dari Jakarta yang sedang menyaksikan laga tersebut pun menjadi korban. Bahkan, yang lebih parahnya lagi, oknum aparat TNI pun ikut terlibat baku hantam dengan atlet tersebut.
PON Ricuh.
"Suporter mulai panas hingga akhirnya panitia menghentikan perlombaan. Bukannya semakin tenang, penonton di atas yang sebagian besar berseragam melemparkan botol air mineral ke arah bawah. Atlet DKI yang berada di bawah sempat melarang mereka untuk melempar botol ke arah kami," tukas Calvin, Pelatih Kepala polo air DKI Jakarta.
"Namun, bukannya berhenti, oknum tersebut justru kembali melempar botol. Akhirnya terjadi adu mulut. Yang tak terduga, kami malah menjadi yang dilempari," lanjutnya seperti dikutip Berita Metropolitan.
Peristiwa tersebut pada akhirnya membuat Ketum KONI DKI Jakarta, Raja Sapta Ervian menjadi sangat marah.
Raja Sapta Ervian
Ia mengatakan bahwa dirinya bakal melanjutkan kasus yang sangat memalukan tersebut ke jalur hukum.
"Kami datang dengan misi menghabisi semua lawan di sini, termasuk Jabar. Tapi, dengan cara yang benar. Kami bukan orang yang bisa diintimidasi dengan hal kecil ini. Tapi, kami akan proses ke jalur hukum. Kalau ada yang harus dipenjara, saya akan kejar dia," ucap Eyi.
Bukan hanya DKI Jakarta saja, kontingen dari Sumatera Selatan pun mengatakan bahwa mereka sangat kecewa dengan peristiwa yang di luar etika itu.
Mereka mengatakan bahwa sangat disayangkan untuk keterlibatan oknum aparat itu yang malah melempari botol sampai terkena atlet Sumsel yang sedang bertanding.
"Jelang berakhirnya babak kedua, ada pemain Sumsel atas nama Aden yang dipukul pemain tuan rumah dengan nomor punggung 2. Kemudian yang bersangkutan diingatkan kapten tim kita dan memintanya tidak meneruskan aksi tak sportif tersebut," tukas Pelatih polo air Sumsel, Hunce Hamzah.
Salah seorang atlet polo air dari Sumsel mengatakan bahwa pihak keamanan seharusnya bisa menjaga ketertiban, bukan malah menjadi provokator.
"Saat unggul 2-0, kami mulai dilempari botol air mineral. Ini sangat kami sesalkan karena seharusnya sebagai pihak keamanan mereka ikut menjaga ketertiban, bukan malah memprovokasi," saut M Nurdiansyah, atlet polo air Sumsel.
Berikut adalah video yang beredar di kalangan masyarakat tentang kericuhan yang terjadi di PON 2016:
Penulis: Ikhsan
Source link